RSS

Bermainlah Dengan Gembira, ”Garudaku”

02 Nov

Bermainlah sebaik mungkin seperti
kalian berbuat yang terbaik untuk diri
kalian. Kemenangan adalah milik
kamu dan kekalahan menjadi milik
saya.

Pesan itu selalu disampaikan oleh
pelatih tim nasional sepak bola U-23,
Rahmad Darmawan, kepada para
pemain sebelum bertanding. Efek
psikologis pesan itu sangat kuat
karena membantu pemain untuk tampil lepas tanpa dihantui bayangan
kekalahan.

Kebebasan untuk mengeksplorasi
kemampuan setiap individu ala
Rahmad itu bisa dilihat
perkembangannya dalam 16 kali uji
coba timnas U-23 selama Agustus-
Oktober.

Tengoklah bagaimana pemain sayap
Andik Vermansyah memunculkan
karakter permainannya yang lincah
menggiring bola melewati dua atau
tiga pemain lawan. Penyerang Titus
Bonai pun leluasa mengeluarkan teknik back heel, mencungkil bola
dengan tumitnya untuk mengecoh
lawan yang mengawalnya.

”Saya ingin para pemain tidak takut
mengeluarkan kemampuan
terbaiknya. Tidak memikirkan
kekalahan. Mereka harus enjoy
(menikmati pertandingan), bermain
gembira, tapi tetap mematuhi pola permainan yang dipelajari selama
latihan,” ujar RD, sapaan Rahmad.

Faktor psikologis itu menjadi modal
penting saat menghadapi lawan-
lawan di Grup A, juara bertahan
Malaysia, Thailand, Singapura, dan
Kamboja. Dalam turnamen yang
dibatasi kelompok umur, RD menilai kemampuan tim relatif sama.
Pembedanya adalah kekuatan mental.

Tim U-23 Indonesia merupakan
perpaduan pemain pilihan utama di
masing-masing klub dan pemain yang
jarang dimainkan. Kondisi mental
mereka pun beragam saat
menghadapi laga ketat. Kekuatan mental inilah yang terus digembleng
oleh RD hingga menggelar 16 kali uji
coba.

Uji coba sebanyak itu terpaksa
dilakukan karena agenda sembilan
kali uji coba internasional seperti
melawan China, Korea Utara, dan
Yaman gagal dilaksanakan.

Padahal, uji coba melawan tim kuat
bisa untuk mengukur sejauh mana
perkembangan tim dan seberapa
kuat mental pemain menghadapi
tekanan. ”Sekarang tidak ada waktu
untuk mengeluh. Saya tidak mau menjadikan itu alasan. Sekarang,
kami, pelatih, dan pemain berpikir
positif menghadapi SEA Games,”
kata RD tegas. Jaga suasana Dalam sepekan menjelang pertandingan
pertama melawan Kamboja pada 7
November, tim U-23 mematangkan
detail strategi menghadapi masing-
masing lawan. ”Saya juga harus
menjaga suasana kondusif tim hingga SEA Games selesai,” ujar RD.

Langkah ekstrem yang ditempuh tim
pelatih adalah tidak mengumumkan
20 pemain yang bakal tampil di SEA
Games. Di sisi lain, tujuh pemain yang
tidak masuk skuad tetap bersama tim
SEA Games untuk menjaga psikologis pemain.

Pemain serang Titus Bonai menilai,
kekompakan tim dan sikap saling
percaya harus dipertahankan karena
bisa menjadi kekuatan untuk
menampilkan permainan terbaik. Hubungan harmonis antar-pemain itu
bisa dilihat jika membaur dengan
para pemain. Saat pemusatan latihan
di Cilegon, Banten, pekan lalu,
keakraban antar-pemain sangat
kental. ”Tim ini sangat kompak.

Hubungan antar-pemain sangat
akrab. Kami mengenal satu sama lain,
tidak ada yang berkelompok,” ujar
pemain sayap serang Andik
Vermansyah.

Pemain bertahan Jajang Sukmara
mengaku, tim pelatih juga tidak
membebani para pemain dengan
target meraih emas. ”Pak Rahmad
hanya meminta kami bermain sebaik
mungkin. Kami tidak pernah dibebani target-target. Itu membantu kami
bermain lepas,” ujar Andik.

Sepekan lagi, tim Garuda Muda
memulai serangkaian permainan
ketat yang menguras energi dan
mental. Bermainlah dengan gembira
Garudaku, dan libaslah lawan-
lawanmu
(ANG)

Sumber : Kompas.com

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 2 November 2011 inci Uncategorized

 

Tag: , ,

Tinggalkan komentar